Sejarah Islam di Desa Muncar dimulai dengan pendirian Masjid Al Muttaqin di Ledok pada tahun 1920-an oleh Pak Zaed dari Petak Susukan. Masjid ini tidak hanya menjadi simbol awal masuknya Islam di dusun tersebut, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dengan berdirinya Pondok Pesantren Al Muttaqin yang didirikan oleh Pak Zaed. Setelah menikahi wanita dari Ungaran, Pak Zaed membangun rumah di Ledok, dan hingga kini, makamnya masih dapat ditemukan di desa ini, menyimpan jejak berharga dalam sejarah Ledok.
Meski Masjid Al Muttaqin telah berdiri lama, renovasi besar dilakukan lima tahun lalu. Sayangnya, Pondok Pesantren yang dulunya berada di sebelah masjid kini tidak ada lagi, setelah pada tahun 2008, Pak Kiai yang mengelola pondok tersebut memutuskan untuk tidak memondokkan anaknya, sehingga tidak ada penerus langsung yang melanjutkan pengelolaan.
Namun, kegiatan di Masjid Al Muttaqin tetap hidup dan aktif, dikelola oleh masyarakat luar keluarga pendiri yang menjaga kelangsungan tradisi. Masjid ini mengadakan pengajian harian dan pengajian umum setiap Kamis setelah salat Dhuhur. Selain itu, di makam Pak Zaed diadakan acara sadranan setiap tiga bulan sekali.
Dusun Ledok juga memiliki keunikan dengan adanya grup rebana yang dimainkan oleh perempuan, baik tua maupun muda, berbeda dengan daerah lain yang biasanya dimainkan oleh laki-laki. Pengunjung yang datang juga dapat belajar memainkan rebana ini, menambah pengalaman berharga dalam kunjungan mereka ke dusun ini.